Oleh: Stefanus Widananta
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna
Matius 5;48
Kita menyadari bahwa tidak ada seorangpun manusia yang sempurna.
Sebelum kejatuhan manusia kedalam dosa, manusia diciptakan dalam kesempurnaan, serupa dan segambar dengan Allah.
Dosa telah merusak kesempurnaan yang ada, manusia menjadi mati rohaninya dan tidak ada lagi kekekalan yang menjadi bagian dalam hidupnya, kitab Roma bahkan menuliskan bahwa tidak ada seorangpun yang benar, kalau tidak ada yang benar, berarti tidak mungkin sempurna.
Pertanyaannya adalah, apakah yang Yesus perintahkan agar kita menjadi sempurna, sesuatu yang tidak mungkin terwujud?
Sempurna berasal dati bahasa Yunani, “teleios” yang berarti dewasa, penuh, matang, sempurna.
Tuhan menginginkan kehidupan rohani kita bertumbuh mencapai kedewasaan penuh di dalam Kristus.
Paulus mengatakan, “Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”
Manusia bisa sempurna bukan karena potensi diri, manusia dimungkinkan sempurna hanya karena kasih Kristus, melalui penebusan sempurna di kayu salib, kita dibenarkan dan dikuduskan oleh-Nya.
Kita dijadikan sempurna oleh Dia, sempurna bukan soal penampilan, bukan juga soal sosio-ekonomi, atau sempurna dalam kesehatan kita, sempurna karena hidup benar dan mampu bersyukur dalam segala perkara.
Tuhan Yesus memberkati