Oleh: Pdt Martunas P Manullang
Selamat malam dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
KEHENDAK ALLAH (TUHAN) BAGI KITA.
Inilah yang dinyatakan firman Tuhan bagi kita lewar ayat renungan hari ini.
Selengkapnya berbunyi: “Mengucap suykurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus bagi kamu.”
(1 Tesalonika 5:18).
Menurut Paulus, kehidupan orang Kristen itu adalah kehidupan yang tidak terpisahkan dari rangkaian ini: Bersukacita, berdoa dan mengucap syukur
(1 Tes.5: 16,17,18).
Itu berarti, apa pun yang terjadi, bagaimana pun pengalaman hidup kita, atau apa pun yang kita hadapi, seharusnya kita tetap berada dalam suasana yang terus menerus ” bersukacita, berdoa dan mengucap syukur kepada Allah”.
Mengapa?
Mari kita catat pengalaman dan yang menjadi kesaksian hidup beberapa orang berikut ini:
1. Ada seorang yang sudah lanjut usia, tetapi ia tidak pernah bosan melihat keindahan alam di sekelilingnya, setiap hari.
Lalu dia mengatakan, kekagumanku berujung kepada Allah yang menciptakan segalanya. Alam mengingatkanku akan Allah yang memberi kita keindahan, nafas dan kehidupan.
2. Seorang yang mengaku, Allah adalah kekuatan baginya.
Ia mengatakan: Ketika aku berada dalam keadaan sulit, dan aku tidak dapat melihat kehadiran Allah, ternyata Dia ada di sana, di dekatku.
Selanjutnya dia mengakui, pergumulan dan situasi sulit dalam hidupku membawaku ke hubungsn yang lebih dekat dengan Allah.
Lalu dia menyimpulkan, kita selalu bisa memanggil nama Allah, karena Dia selalu beserta dengan kita. Bahkan, dalam badai kehidupan pun, Allah selalu hadir.
3. Seorang yang karena sakit penyakit dan kondisi fisik, membuat dia harus berbaring di tempat tidur.
Tetapi dia menyaksikan, sekali pun demikian keadaannya, Allah masih memakainya, dan ia masih dapat melayani orang lain, banyak orang, melalui doa-doa, bimbingan dan nasihat, peneguhan dan dukungan dengan kata-kata yang dia ucapkan setiap hari.
Kesimpulannya, berapa pun usia kita, bagaimana pun keadaan kita, Allah masih dapat memakai kita untuk melayani orang lain, menjadi saluran berkat bagi sesama dan orang lain.
Kembali ke judul di atas, kehendak TUHAN ( Allah ) bagi kita adalah tetap bersukacita, berdoa dan mengucap syukur.
Di sini penekanannya adalah MENGUCAP SYUKUR, DALAM SEGALA HAL.
Lalu, bagaimana dengan kita orang percaya yang hidup di zaman ini? Masihkah kita muskin dalam mengucap syukur kepada Tuhan?
Bukankah Dia telah memberi kita kesempatan untuk bersyukur atau mengucap syukur dalam banyak hal?
Bagi kita, keluarga kita, orang-orang yang kita kasihi, teman dan sahabat, dsb.
Karena itu, sejak hari ini dan seterusnya, apa pun yang terjadi, bagaimana pun suasana hati dan keadaan kita, satu hal yang pasti (harus) kita lakukan:
Marilah kita “MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL” sebab ITULAH YANG DIKEHENDAKI TUHAN ALLAH BAGI KITA.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Pdt Martunas P Manullang