Roma 14:8 “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.”
Secara etimologi, kata “milik” berasal dari bahasa Arab “al-milk” yang berarti penguasaan terhadap sesuatu. Untuk memiliki sesuatu maka ada harga yang harus dibayar. Dalam suratnya Petrus mengingatkan, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19). Karena kita sudah ditebus dengan darah Kristus yang mahal, maka hidup kita bukanlah milik kita sendiri, melainkan milik Kristus. Jadi seluruh keberadaan kita, baik hidup dan mati, adalah milik Tuhan dan untuk Tuhan.
Karena kita milik Tuhan, maka yang menjadi penguasa tunggal dalam hidup dan mati kita bukan lagi kita, orang lain atau setan, melainkan Tuhan. Oleh karena itu jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dengan cara memakai segenap hidup kita baik pikiran, perasaan, kehendak, perkataan, sikap dan perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya dan untuk mempermuliakan nama-Nya.
Jikalau tugas kita sebagai duta Kristus sudah selesai di bumi ini, kita yang meninggal dalam Kristus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia, karena kita adalah milik Tuhan untuk selama-lamanya.
Tuhan mengasihi Anda…
SUKA MEMBACA ALKITAB
HARI KE-212 / 31 Juli 2018
Neh 9-10 ; Rm 14 ; Maz 27 ; Ams 23:23-28