Tak Terhitung Kasih Setia dan Rahmat Yang Telah Tuhan Curahkan Kepada Kita

0
628

Oleh: P. Adriyanto

*_”Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!_*

*_Ratapan 3:22~23_*

Kasih setia dan rahmat Tuhan kepada kita tak terhitung jumlahnya, seperti banyaknya pasir di pantai.

Coba kita bayangkan sedikit dari berkat dan rahmat Tuhan yang telah kita terima dari hari ke hari, dari malam sampai pagi. Pada malam hari, Tuhan telah melindungi kita dari segala marabahaya, sejak kita bangun pagi, kita dapat menghirup udara segar dengan gratis, tubuh yang sehat, kita dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi, kita dapat memperoleh rezeki, Tuhan selalu melindungi kita dari marabahaya pada saat kita di jalan dan di manapun kita pergi/berada. Banyak di antara kita yang menganggap bahwa berkat-berkat di atas adalah sesuatu yang biasa, sesuatu yang alamiah, sehingga tidak terbetik sedikitpun untuk bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan.

Setelah manusia menderita sakit antara lain memerlukan oksigen, baru mereka sadar bahwa udara segar yang selama ini mereka hirup secara gratis, ternyata adalah  sesuatu yang sangat utama dan tak ternilai bagi kelangsungan hidup. Apabila manusia mengalami penderitaan, hidup dalam kekurangan dan kesesakan serta musibah, barulah kita menyadari  betapa kasih setia dan rahmat Tuhan telah dilimpahkan-Nya kepada kita, baik kita minta melalui doa maupun atas kehendak Tuhan sendiri.

Tuhan menghendaki berkat-berkat dan rahmat-Nya yang baru setiap pagi, namun bila kita tetap mengikatkan diri pada dosa kita, maka berkat dan rahmat itu akan menjauh dari kita. Oleh sebab itu kita harus selalu berada di dalam Kristus.

*”Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”*

*2 Korintus 5:17*

Kita juga harus lebih mengenal Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sehingga setiap hari kita dapat mengucapkan syukur atas kasih setia-Nya.

*”Marilah kita mengenal TUHAN, Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”*

*Hosea 6:3*

Sebenarnya bukan kita yang mencari Tuhan, tapi Dialah yang mencari kita, asal kita membuka pintu hati kita ketika Ia mengetuk pintu.

*”Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama dengan Aku.”*

*Wahyu 3:20*

Ayat di atas menyiratkan bahwa Tuhan memberi kebebasan kepada kita untuk membukakan pintu bagi-Nya atau tidak.

Bila pintu kita tetap tertutup, maka tertutup pula berkat dan rahmat Tuhan bagi kita. Iblis akan memanfaatkan celah ini untuk membinasakan kita melalui sakit-penyakit, kemiskinan, penderitaan yang berkepanjangan yang mendorong manusia ke jurang kebinasaan.

Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here