JALANI HIDUP BERSAMA  ALLAH

0
424

 

Oleh:  Pdt.Lundu H M.Simanjuntak

 

 

(1 Samuel 12:23)

Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.

 

Setiap orang Kristen dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar di dalam hidupnya. Iman itu harus dipertanggungjawabkan lewat aktifitas kehidupan kita sehari-hari sebab iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.

 

Mengapa demikian?Karena dengan tanggung jawab kita akan diarahkan atau dituntun untuk berperilaku yang lebih baik lagi. Tanggung jawab nampaknya sudah mulai luntur di dalam kehidupan sebagian besar keluarga-keluarga di muka bumi ini, termasuk di dalam  keluarga Kristen.

 

Jika rasa tanggung jawab  ini kita biarkan hilang di dalam hidup kita, maka bisa berakibat fatal, karena orang akan bebas melakukan apa saja tanpa mau bertanggungjawab jawab. Misalnya mencuri, membunuh, mengejek, merampok, memperkosa dan perlakuan yang jahat lainnya.

 

Jika kita membaca Kitab Samuel, maka kita akan mengetahui bahwa Samuel adalah sosok yang sangat perlu untuk diteladani,  sebab ia  dikenal gigih dan tekun di dalam melakukan tugas pelayanannya. Samuel sendiripun hingga masa tuannya tetap menunjukkan rasa tanggung jawab dengan baik.

 

Samuel bahkan melakukan komitmen antara dirinya  sendiri dengan Allah. Samuel adalah seorang yang selalu memperhatikan setiap pelayanan bahkan ia merasa sangat berdosa kepada Allah, jika ia berhenti dan tidak mendoakan umat Allah.

 

Samuel selalu merasa gelisah dan tidak puas bahkan sulit tidur jika belum mengajarkan umat Allah tentang jalan yang baik dan lurus. Samuel sangat merasa bertanggung jawab dengan selalu memperhatikan kehidupan kerohanian umat Allah.

 

Samuel selalu menginginkan agar umat Allah memiliki rasa tanggung jawab juga dengan takut akan Allah serta tekun dan setia untuk beribadah kepadaNya. Samuel dengan gigih memberi pelajaran dengan menanamkan rasa  tanggung jawab kepada umat Allah, agar kelak juga nantinya umat Allah mau melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya kepada generasi yang kemudian.

 

Jika kita mengenal istilah doa syafaat, bagaimana dengan itu? Apakah saudara memiliki rasa tanggung jawab untuk mendoakan di dalam hatimu untuk orang-orang yang ada di sekitarmu? Bukankah kita juga harus bertanggung jawab untuk mendoakan orang tua kita, anak kita, pemerintah kita, gereja kita, dan lainnya?

 

Ketika kita tidak dapat membantu orang dengan materi, dengan tenaga, dengan kepintaran, masih ada yang dapat kita lakukan, yaitu dengan DOA. Dengan berdoa, maka kita telah menunjukkan salah satu bentuk tanggung jawab sebagai umat Allah.

 

Untuk itu, mari kita rajin berdoa dan jangan pernah putus berdoa bagi orang lain, amen.

 

SELAMAT PAGI

DAN

SELAMAT BERAKTIFITAS

(Pdt.Lundu H M.Simanjuntak-Jkt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here