PUJILAH TUHAN YANG SUDAH MENYELAMATKAN KITA

0
580

Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak

 

*_(Mazmur 149)_*

*_Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh (1)_*

Setiap orang pasti sangat merasakan suka cita jika ia mendapatkan pujian dari orang lain. Demikian juga setiap orang pasti merasa kecewa jika orang yang ditolong tidak memberikan respon sedikitpun sebagai ungkapan syukurnya telah mendapatkan pertolongan.

Pernahkah saudara membayangkan betapa “”kesalnya” perasaaan Tuhan ketika umat yang telah mendapatkan penyertaanNya, mendapatkan kasihNya, mendapatkan pertolonganNya, namun tidak pernah memberikan pujian kepada Tuhan? Tentu Tuhan akan merasa kecewa, akan marah dan bisa jadi Tuhan akan mengancam untuk memberikan hukuman.

Walau Tuhan itu terkadang marah dan menghukum umat yang bersalah, tidak taat dan jahat, namun Tuhan adalah pengasih dan pengampun. Tuhan itu selalu menerima kehadiran orang yang berdoa ke hadapanNya untuk mengaku dosa, mohon ampun dan berjanji untuk meninggalkan perbuatan jahat serta menggantinya dengan perbuatan baik.

Jika Allah saja sudah menciptakan manusia segambar dengan rupaNya serta membuat manusia lebih istimewa dari ciptaan lainnya, Bukankah sepatutnya manusia itu harus bersyukur Dan memuji Tuhan? Pemazmur saat dia menyadari bahwa begitu besarnya pengaruh Allah untuk membuatnya banyak mengalami kesuksesan, tidak membuatnya tinggal diam begitu saja, ia berseru untuk memuji Tuhan dan mengajak umat untuk bernyanyi sebagai pujiannya kepada Tuhan.

Tentu tak terkecuali kita orang yang percaya harus menyadari bahwa sesungguhnya semua manusia di dunia ini diciptakan Tuhan untuk memuji Tuhan. Pemazmur sendiripun memberikan kesaksian: Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! (150:6).

Siapa orang yang tidak mau memuji Tuhan atau malas memuji Tuhan adalah orang yang beriman tidak sungguh-sungguh. Dengan demikian memuji Tuhan dan meninggikan nama Tuhan harus menjadi bagian hidup orang yang beriman kapanpun, dimanapun dan dalam situasi apapun.

Jika pemazmur mengatakan pujilah Tuhan dengan nyanyian baru, pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh, itu berarti pemazmur menginginkan agar dalam setiap ibadah itu kita juga harus memberikan pujian dalam bentuk nyanyian. Artinya bagaimana pula itu? Dalam setiap kehidupan orang Kristen memuji Tuhan itu adalah unsur penting terlebih ketika melakukan atau mengikuti setiap peribadahan.

Jangan pernah menganggap remeh sebuah ibadah yang sedang saudara ikuti. Karena ibadah itu adalah sebuah pujian kepada Tuhan yang harus kita ikuti dan lakukan secara serius dan dengan hati yang tulus.

Pujian dalam ibadah kita lakukan dalam bentuk berdoa, bernyanyi, pengakuan iman, mendengarkan Firman dan memberikan persembahan syukur. Persoalannya ketika semua itu sedang berlangsung apakah saudara sungguh mengikutinya dengan serius dan dengan hati yang tulus?

Fakta yang terjadi ada saja (jika tidak bisa dikatakan banyak) jemaat yang terlihat tidak serius atau mungkin yang menganggap remeh arti sebuah ibadah padahal mereka dikatakan sedang memuji Tuhan. Yang terlihat dari sikap dan reaksi sebagian jemaat saat ibadah sedang berlangsung sangat beragam: ada yang memuji Tuhan saat bernyanyi dengan asal-asalan, setengah hati, tanpa semangat, ala kadarnya, bahkan ada yang memuji Tuhan sambil ngobrol, sambil memainkan handphone melihat WA/Galleri photo/email/YouTube, dll.

Berbagai alasan mereka lontarkan untuk membela diri jika ditegur, Ada yang bilang jenuh dan membosankan liturgi ibadahnya, lagunya susah, dll. Padahal apapun lagu yang disajikan dalam ibadah jika kita nyanyikan dengan sungguh-sungguh sambil membayangkan perbuatan baik Tuhan kepada kita, pasti lagu yang tadinya menurut kita lagu itu sulit atau membosankan akan berubah menjadi nyanyian baru dan mengasikkan untuk memuji Tuhan.

Ingat memuji Tuhan dalam ibadah bukan berbicara tentang hobby atau bakat, suara bagus atau jelek, suka atau tidak suka lagunya, suka atau tidak suka song leader atau WLnya, suka atau tidak suka pengkhotbahnya, namun berbicara tentang pengakuan kita kepada Tuhan yang telah banyak berbuat baik kepada kita. Kita harus menyadari betul bahwa Tuhan itu layak untuk kita puji dan sembah dengan sungguh-sungguh bukan dengan sekedar formalitas dan asal-asalan.

Mari ucapkan dengan mulut kita sebuah nyanyian baru sebagai bentuk pujian kita kepada Tuhan, jangan hanya di dalam hati, tapi keluarkan suaramu dari mulut dan ucapkan dengan sungguh hati lirik demi lirik yang ada pada lagu. Ingat bukan sekedar bernyanyi tetapi harus diucapkan dan disuarakan dengan serius, serta harus keluar dari lubuk hati yang terdalam, jangan sampai ada kesan semua yang kita ucapankan hanya sekedar lips service, ini jelas bukan memuji Tuhan melainkan menghiayanati Tuhan.

Ingatlah dan ketahuilah, jika di dalam memuji Tuhan kita mendua hati atau tidak sungguh-sungguh maka Allah akan marah kepada kita seperti yang dikatakan kepada umat israel dan yang kembali diungkapkan oleh Yesus: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku (Markus 7:6).

Untuk itu mari kita lakukan pujian kepada Tuhan lewat mulut kita dengan hati yang tulus dan riang. Pemazmurpun memberi kesaksian: Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu, puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku (34:2).

Ketahuilah memuji itu berarti kita ingin menunjukkan kepada Tuhan sebuah pengakuan, sebuah penghargaan, sebuah kekaguman yang tulus atas kebaikan Tuhan. Pujian kepada Tuhan sekaligus menunjukkan bahwa hanya Dia yang layak dipuji tidak ada tuhan yang lain atau kekuatan lain apapun di dunia ini.

Ayuk katakan kepada Allah: Engkau yang layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa dariku karena Engkau telah menciptakanku, mengampuniku, dan mengasihiku. KasihMupun semakin nyata pula atas manusia disaat Engkau mengutus AnakMu yang tunggal, yaitu Yesus Kristus yang Hari kelahiranNya baru kurayakan.

Atas semua itu tentulah puji-pujian patut kita sampaikan kepada Tuhan karena Ia telah menyelamatkan kita. Ingat pujian itu harus diungkapan dengan hati yang tulus serta penuh sukacita sambil mengingat dan membayangkan kasih Tuhan, kebaikan Tuhan, anugerah Tuhan, pertolongan Tuhan, dan mujizat Tuhan yang diberikan atasmu, amen.

*DOA:*

*_YA Tuhan, sungguh hanya Engkaulah yang layak kupuji karena keselamatan telah kuterima darimu, untuk itu teguhkanlah selalu imanku kepadaMu, amen._*

*SELAMAT NATAL,* *SELAMAT HARI MINGGU*
*DAN*
*SELAMAT BERIBADAH*

*_(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Ktr HKBP Distrik VIII DKI Jkt)_*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here