Cepat untuk Mendengar, Tetapi Lambat untuk Berkata-kata (Yak 2: 19)

0
826

Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty.

 

 

Kita sedang memasuki sebuah “zaman edan” yang ditandai modernisasi luar biasa.

Dunia makin sempit karena dicengkeram oleh tehnologi komunikasi yang canggih.

 

Sarana komunikasi menghipnotis banyak orang, hampir mengikat hati dan jiwanya.

Ada FB, IG, IM, WA, TWITTER, Skype dan sebagainya, menggoda kita untuk koment.

 

Ada koment yang positif menghibur, menopang dan menguatkan serta beri harapan.

Ada pula koment yang negatif, nyeleneh, menghakimi, menghujat atau berita Hoax.

 

Disinilah nasehat Tuhan lewat Firman indah-Nya, sangat perlu untuk kita pedomani.

” Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata “.

 

Artinya kalau dengar atau baca sebuah berita, jangan terlalu cepat menanggapinya.

Cek kebenarannya, klarifikasi dengan sumbernya, pastikan lagi bahwa berita itu valid.

 

Ini penting agar kita tidak menjadi penyebar issu negatif, yang bisa terancam UU ITE.

Karena alat komunikasi kitapun “harus disucikan” dari pikiran kotor yang tak berguna.

 

Terimakasih Tuhan untuk Firman-Mu yang terus mengingatkan kami didunia berdosa.

Agar kami bisa hidup modern dengan pikiran bersih, sehingga hati kami bersukacita.

 

Selamat menjalani hai-hari indah di Tahun Baru ini! Gb.  jm.

Cepat mendengar artinya tanggap, lambat berkata-kata artinya jeli. Gb!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here